Jikasuplai bahan bakar terganggu setelah penyetelan, kemungkinan besar akan menyebabkan kecelakaan lebih awal dan target semburan, kemudian mengontrol rasio kecepatan dan torsi mesin. 3. Sensor tekanan rel umum. Fungsi: Digunakan untuk memberi umpan balik sinyal tekanan kerja mesin diesel bertekanan tinggi di rongga common rail ke ECU.
– Salam Teknisi Mobil Indonesia, apa kabarnya semua siang ini? Semoga semua baik-baik saja dan setiap pekerjaannya lancar tanpa halangan yang bergitu berarti. Untuk para pelanggan setia roda empat, sabar menanti pekerjaan selesai ya…! Kali ini saya akan mencoba menjelaskan sensor pada common rail dan tentu saja komputer yang mengolah data sensor-sensor tersebut. Sensor pada Common Rail. Mesin injeksi solar memiliki teknologi baru yang banyak orang sebut sebagai common rail. Selain memperbaiki mekanisme pengiriman bahan bakar solar ke injektor / nozzle, teknologi common rail memiliki pendukung sensor-sensor dan komputer. Seperti pada sistem injeksi bahan bakar bensin atau EFI, sensor-sensor dan ECU akan mendukung pengiriman bahan bakar sehingga dapat memberikan tenaga maksimum yang mesin miliki. Secara umum terdapat tujuh sensor pada mobil dengan teknologi common rail, yakni sebagai berikut; Pertama – Sensor CKP atau Crankshaft Position Sensor. Sensor ini merupakan sensor yang penting sekali pada teknologi common rail. Sensor CKP memiliki fungsi mengirimkan data posisi sudut poros engkol. Data tersebut akan memiliki terjemahan bahwa piston sedang berada pada titik mati atas atau titik mati bawah. Sensor CKP juga sekaligus untuk mengetahui putaran mesin yang sedang terjadi. Kebanyakan sensor CKP menggunakan tipe efek Hall tetapi tidak sedikit juga sensor CKP tipe induksi. Posisi sensor ada di sekitar poros engkol, biasanya bagian depan atau belakang poros engkol. Kedua – Sensor CMP atau Camshaft Position Sensor. Sensor kedua adalah sensor CMP. Fungsi dari sensor ini adalah mengetahui posisi sudut camshaft atau noken as. Data hasil dari sensor kemudian akan melalui proses pengolahan data pada ECU. Dari sensor CMP kita dapat mengetahui langkah yang sedang berlangsung pada tiap silinder yakni langkah hisap, kompresi, usaha dan langkah buang. Sensor CMP terletak pada kepala silinder mobil. Ketiga – Sensor Tekanan Bahan Bakar atau Fuel Pressure Sensor. Fungsi sensor tekanan bahan bakar adalah untuk mengetahui seberapa besar tekanan bahan bakar pada common rail. Lihat komponen-komponen sistem common rail. Selanjutnya adalah !!!!? Keempat – Sensor Pedal Gas atau Accelerator pedal position sensor. Sensor ini berfungsi mengetahui berapa besar sudut pedal gas saat pengemudi melakukan injakan pedal gas. Kelima – Sensor ECT atau WTS water coolant temperature sensor. Sensor ini mendeteksi seberapa tinggi temperatur air radiator dalam sistem pendinginan mesin. Biasanya terletak pada blok silinder atau kepala silinder dan langsung terhubung dengan galeri air atau coolant sistem pendingin. Keenam – Sensor IAT atau Intake Air Temperatur. Sensor ini bertugas untuk mengetahui seberapa tinggi temperatur udara yang akan masuk ke dalam bakar. Sensor ini terletak pada intake manifol atau pada saluran udara masuk. Ketujuh – Sensor MAF atau Mass Air Flow Sensor. Sensor MAF akan mendeteksi seberapa besar massa udara yang akan masuk ke dalam mesin. Sensor lain seperti sensor MAP beberapa mobil menggunakannya. Tetapi ada juga yang hanya menggunaan sensor MAF saja. Sebagai tambahan, untuk mengumpulkan data dari sensor-sensor tersebut, teknologi common rail memiliki komputer yang sering kita kenal sebagai ECU atau engine control unit.
Sistemcommon rail pada dasarnya sama dengan diesel konvensional yang menginjeksikan bahan bakar bertekanan tinggi namun pada common rail timing injection tidak lagi diatur secara mekanis di high pressure pump assy,namun sudah di kontrol secara elektronik. Pada sistem ini high pressure pump hanya membangkitkan tekanan bahan bakar ke fuel rail.
Fuel rail pressure sensor merupakan salah satu komponen mesin yang umumnya bisa kita temukan pada mesin-mesin diesel common rail. Sesuai namanya, fuel rail pressure sensor adalah sensor tekanan bahan bakar yang dipasang tepat dibagian fuel rail. Fuel rail sendiri merupakan tabung tempat bahan bakar solar dikumpulkan untuk kemudian dinaikkan tekanannya hingga kisaran tertentu beberapa mesin diesel common rail bisa mencapai tekanan sekitar 200 Mpa. Dengan begitu, injektor bisa menyemprotkan bahan bakar dalam bentuk kabut yang sempurna. Fuel rail terletak diantara supply pump dan injektor. Fuel rail dihubungkan dengan pipa-pipa bahan bakar baik ke injektor ataupun dari supply pump. Pada fuel rail inilah fuel rail pressure sensor di pasangkan. Artikel berikut akan menjelaskan secara lengkap tentang fungsi fuel rail pressure sensor, cara kerja, lokasi pemasangan, hingga daftar DTC yang muncul jika sensor ini rusak atau bermasalah. Simak info lengkapnya dibawah ini. Fungsi fuel rail pressure sensor Fungsi fuel rail pressure sensor adalah untuk mendeteksi tekanan bahan bakar fuel pressure yang terjadi di dalam pipa fuel rail dan mengirimkan datanya ke Engine Control Unit ECU dalam bentuk tegangan listrik. Data berupa tegangan listrik yang keluar dari fuel rail pressure sensor ini berubah-ubah sesuai dengan perubahan tekanan bahan bakar didalam pipa fuel rail. Perubahan nilai tegangan yang keluar dari fuel rail pressure sensor dikalkulasi oleh ECU sebagai data perubahan tekanan bahan bakar common rail. Data tekanan bahan bakar yang terjadi secara aktual di dalam pipa common rail kemudian digunakan oleh ECU untuk menentukan kuantitas jumlah bahan bakar yang di injeksikan ke dalam ruang bakar sekaligus mengatur kerja aktuator pada sistem common rail, seperti misalnya SCV, EGR valve, dan injektor. Lokasi fuel rail pressure sensor Lokasi fuel rail pressure sensor berada dibagian belakang fuel rail. Sedangkan bagian depan fuel rail terdapat fuel pressure limiter fuel pressure regulator yang berfungsi untuk membatasi jumlah tekanan bahan bakar yang ada di dalam fuel rail ini. Perhatikan lokasi fuel rail pressure sensor yang ada di fuel rail seperti pada gambar dibawah ini. Kalau anda kebingungan mencari lokasi fuel rail pressure sensor, coba anda perhatikan pada pipa-pipa yang terhubung dengan injektor. Seluruh pipa injektor tersebut semuanya pasti terhubung dengan fuel rail. Saat anda sudah menemukan tabung fuel rail, maka lihatlah di kedua ujung fuel rail ini. Disitu akan terdapat fuel rail pressure sensor dan fuel pressure limiter. Ini contoh lokasi fuel rail yang ada di mesin Mitsubishi seri 4D56 untuk Pajero sport atau Triton Setiap model mesin memiliki lokasi fuel rail pressure sensor yang berbeda-beda, namun secara umum posisi fuel rail pressure sensor ini tetap menempel pada pipa fuel rail yang terhubung dengan seluruh pipa injektor. Cara kerja fuel rail pressure sensor Cara kerja fuel rail pressure sensor secara sederhana adalah mengubah tekanan bahan bakar menjadi nilai tegangan listrik. Saat tekanan bahan bakar tinggi maka tegangan output yang keluar dari sensor juga akan semakin besar. Begitu pula sebaliknya, jika tekanan bahan bakar dalam fuel rail rendah, maka tegangan output akan kecil. Fuel rail pressure sensor menggunakan komponen elektronika berupa sensor tipe resistif piezo Piezo Crystal Sensor. Sensor ini memantau tekanan bahan bakar berdasarkan perubahan tegangan yang terjadi pada tegangan sumber berasal dari ECU. Perhatikan grafik perbandingan antara tekanan bahan bakar Mpa dengan tegangan ouput Vout dibawah ini Berdasarkan wiring diagram dan bentuk sensornya, fuel rail pressure sensor memiliki 3 pin pada socketnya yaitu Pin merupakan pin tegangan sumber dari ECU umumnya sebesar 5 volt. Pin merupakan pin output sensor yang digunakan sebagai input data bagi ECU tegangan berubah-ubah sesuai tekanan bahan bakar. Pin merupakan pin yang terhubung dengan ground massa di ECU Berikut cara kerja fuel rail pressure sensor ECU memberikan tegangan sebesar 5 Volt yang stabil ke kabel sinyal sensor menuju pin Tegangan 5 volt secara konstan mengalir menuju ground sensor GND - pin yang dikombinasikan dengan pin dengan nilai dibawah 0,2 Volt pin 3 dan pin 2 sama - sama terhubung ke piezo crystal sensor. Perubahan tekanan bahan bakar membuat nilai tahanan pada sensor ikut berubah. Kondisi ini juga turut mengubah nilai tegangan output yang dihasilkan oleh sensor di pin Rentang perubahan tegangan output yang keluar berkisar diantara 0 - 5 volt, tergantung dari kondisi mesin dan tekanan bahan bakar yang ada dalam fuel rail. Gejala kerusakan fuel rail pressure sensor Fuel rail pressure sensor memegang peranan penting untuk mendeteksi nilai tekanan bahan bakar secara aktual di dalam fuel rail. Apabila fuel rail pressure sensor mengalami masalah, maka secara langsung akan memberikan efek saat mesin bekerja. Berikut beberapa gejala kerusakan fuel rail pressure sensor yang Ombro ketahui. Lampu peringatan Check engine lamp menyala Mesin menjadi sulit dihidupkan Akselerasi buruk, mesin menjadi low power, dan putaran mesin yang tertahan di rpm tertentu Mesin mati secara tiba-tiba Efisiensi bahan bakar yang buruk. Baca juga Mengenal Common Rail System Mesin Diesel Penyebab Mesin Diesel Common Rail Susah Hidup 10 Penyebab Knalpot Keluar Asap Hitam Di Mobil Pajero Sport Diesel Kode DTC untuk kerusakan fuel rail pressure sensor Berikut beberapa kode DTC untuk kerusakan fuel rail pressure sensor yang Ombro ketahui pada mesin 4D56 pajero sport atau triton P0191 Rail pressure sensor range/performance problem - Terjadi perbedaan antara rail pressure objektif dan aktual yang melebihi 15Mpa selama 0,5 detik. Sensor memiliki variasi tegangan output 0,01V atau kurang. P0192 Rail pressure sensor low input - Terjadi karena tegangan output rail pressure sensor hanya sebesar 0,70 volt atau kurang. P0193 Rail pressure sensor high input - Terjadi karena tegangan output rail pressure sensor lebih dari 4,85 volt. Cara tes fuel rail pressure sensor dengan multimeter Dibawah ini adalah langkah-langkah yang Ombro ketahui untuk melakukan tes fuel rail pressure sensor dengan multimeter, yaitu dengan melakukan pengukuran tegangan output dari fuel rail pressure sensor. Berikut cara tes rail pressure sensor dengan multimeter. Siapkan multimeter digital dan lakukan zero kalibrasi Hidupkan mesin dan biarkan hingga posisi rpm idling setelah warming up Hubungkan kabel positif multimeter dengan kabel pin no. 2 yang masih menempel di fuel rail pressure sensor Hubungkan kabel negatif multimeter dengan ground Hasil "OK" jika nilai tegangan output sebesar 1,5 - 1,75 volt
Fungsi dan Kinerja MAF Sensor Untuk Mobil Ford. Sensor MAF pada mesin mobil Ford merupakan mesin injeksi dengan sistem kinerja pada bahan bakar bensin maupun diesel bisa dengan mudah menemukan MAF Sensor ini. Secara umum MAF (Mass Air Flow) Sensor terletak di bagian penyaring udara atau bagian setelahnya.
Diesel commonrail susah hidup - Saat mesin diesel dihidupkan, biasanya hanya perlu dihidupkan sekali, dan membutuhkan lebih dari 30 menit untuk pemanasan mesin. Pada saat yang sama, jika mesin diesel perlu diselesaikan 3 hingga 5 kali sebelum dihidupkan, masalah dapat terjadi. Perlu diketahui bahwa mesin diesel termasuk beberapa mobil yang seringkali sulit dihidupkan karena memiliki efisiensi termal yang lebih tinggi daripada mesin yang menggunakan bahan bakar pasaran mesin diesel memiliki dua jenis, yakni Diesel Konvensional di mana memakai sistem bahan bakar konvensional, seperti bus dan truk Diesel Commonrail yang menerapkan teknologi electric injection, sehingga membuat ketersediaan bahan bakar mudah dikontrolBerikut ini merupakan beberapa faktor-faktor yang menyebabkan mesin diesel commonrail susah hidup dan cara mengatasinya 1. Filter Bahan BakarFilter bahan bakar digunakan untuk menyaring kotoran dalam sistem suplai bahan bakar diesel. Dengan begitu, solar yang masuk ke ruang bakar menjadi lebih bersih. Jika terlalu banyak kotoran yang terkumpul, akan menyebebakan masalah penyumbatan suplai bahan bakar. Gejala pertama yang menjadi tanda apabila bermasalah dengan filter bahan bakar adalah dengan memeriksa indikator check engine atau water separator menyala atau tidak. Kemudian, suplai bahan bakar injektor harus terpengaruh karena belum mencapai jumlah yang semestinya. Akhirnya, mesin itu menjadi sulit Bahan Bakar yang Tidak SesuaiSebagai bahan bakar utama kendaraan diesel, ketika pemiliknya mengisi solar yang bermasalah, solar terkadang membuat kendaraan sulit dihidupkan. Masalah solar antara lain oplosan jenis lain yang terlalu kotor dan bercampur air, serta jenis oplosan lain yang bercampur dengan cairan lain. Oleh karena itu harus selalu memastikan bahwa solar yang digunakan adalah produk yang berkualitas jika tidak ingin menyebabkan mesin diesel mati secara tiba-tiba. Umumnya jenis yang dgunakan pada diesel commonrail adalah minimal dexlite produk dari Pipa Bahan Bakar BermasalahPipa atau selang bahan bakar memang menjadi bagian yang penting, karena disinilah bahan bakar solar mengalir ke injektor bahan bakar. Jika bocor, robek atau lepas, dapat dipastikan bahwa bahan bakar tidak dapat mencapai injektor. Risikonya adalah mesin diesel sulit dinyalakan. Selain itu, solar akan disebarkan ke bagian lain dari mesin. Padahal, itu memiliki risiko bahaya yang lebih besar. Bila selang atau pipa bermasalah sebaiknya ganti dengan yang Priming Pump RusakPriming pump terkadang masih digunakan di beberapa mesin diesel commonrail. Fungsinya untuk membantu pompa suplai memompa solar dari tangki bahan bakar. Ketika priming pump rusak, solar tidak dapat diserap dengan baik. Inilah salah satu alasan mengapa mesin sulit dihidupkan karena solar tidak dapat mengalir ke injektor. Untuk mengatasi masalah tersebut dengan cara selalu merawat priming pump secara Masalah Supply PumpPada bagian priming pump telah disebutkan adanya rakitan supply pump pada mesin diesel common rail. Fungsi utamanya adalah untuk memompa bahan bakar solar ke dalam fuel rail bertekanan tinggi agar bahan bakar dapat diinjeksikan ke dalam injektor. Namun, beberapa masalah dapat terjadi pada supply pump, misalnya SCV Suction Control Valve merupakan bagian dari supply pump. Jika SCV rusak, bocor, atau tersumbat dapat mungkin menyulitkan menghidupkan mesin. Supply pump bahan bakar yang baru dipasang harus diinisialisasi ke ECU. Jika tidak diinisialisasi, indikator cek mesin mobil pasti akan menyala. Akibatnya mesin sulit Fuel Rail BermasalahFuel rail bakar atau sering disebut juga common rail memiliki dua komponen utama yaitu fuel rail pressure limiter dan fuel rail pressure sensor. Jika kedua komponen ini rusak atau bermasalah, pembacaan ECU dari tekanan bahan bakar di fuel rail tidak akurat. Dengan memeriksa apakah indikator check engine menyala akan mendapat peringatan dini. Lalu, mesin juga sulit distarter apabila Masalah InjektorInjektor fungsinya untuk mengubah solar bertekanan menjadi kabut bahan bakar, agar mesin bisa bekerja normal. Namun bila ada masalah dengan injektor, mesin pasti sulit dihidupkan. Mesin diesel commonrail sering mengalami masalah dengan injektor, misalnya injektor mampet, injektor tidak terdaftar di ECU karena sudah diganti dengan baru, dan injektor belum learning karena sudah diganti baru dipasang. Learning adalah proses memperkenalkan ECU ke dalam kondisi komponen Sensor Commonrail RusakMesin diesel common rail memiliki sensor yang bisa dijadikan acuan saat mengoperasikan fuel injector dan berbagai aktuator lainnya. Tentunya ini juga terkait dengan sistem common rail. Beberapa sensor tersebut adalah sensor CKP sensor ini dapat digunakan untuk mengukur sudut putaran crankshaft, sensor CMP sensor ini dapat digunakan untuk mengukur sudut putaran camshaft, dan sensor MAP sensor ini dapat digunakan untuk mengukur tekanan di intake manifold. Jika salah satu sensor yang disebutkan di atas mengalami kerusakan maka akan berdampak negatif pada sulitnya menghidupkan ECU BermasalahECU adalah kontrol dari seluruh sistem commonrail. Berfungsi untuk membaca, memproses, dan menentukan komponen mana yang bekerja sesuai dengan kebutuhan mesin. Kerusakan ECU dapat menyebabkan mobil tidak dapt menyala. Masalah karena Vehicle Identification Number VIN sudah diganti, maka belum terdaftar di ECU, bisa juga bisa karena mengganti ECU yang modelnya tidak sesuai dengan jenis Kurangnya Perawatan Berkala Masalah penting yang harus dihindari adalah lupa perawatan secara rutin. Untuk mendapatkan performa terbaik harus merawat mesin kendaraan diesel commonrail secara rutinDiatas merupakan cara perawatan dan perbaikan pada commonrail apabila mengalami susah hidup. Semoga dapat bermanfaat dalam melakukan perawatan diesel khususnya commonrail.
DIESEL COMMON RAIL. 1. Pengertian Diesel Common rail Teknologi mesin diesel dengan sebuah mesin dengan bahan bakar solar . sistem ini justru main di sistem Bahan bakar, di sistem konvensional ada komponen-komponen penunjang sistem. di konvensional ada injection pump assembly, priming pump dan juga feed pump yang menyalurkan bahan bakar ke ruang pembakaran, sekarang Mesin diesel sudah bekerja
Assalamu’alaikum sahabat otomotif indonesia, kali ini kita akan belajar tentang salah satu teknologi mesin diesel modern atau yang biasa disebut dengan teknologi common rail. Pengertian Teknologi Common RailKelebihan dan Kekurangan Mesin Diesel Common RailPrinsip Kerja Sederhana Mesin Diesel Common RailKomponen Sistem bahan bakar diesel common railKomponen Bagian Sistem Bahan BakarKomponen Sistem Kontrol Elektronik Pengertian Teknologi Common Rail Singkatnya, Teknologi Common rail adalah teknologi pada mesin diesel dimana kerja dari injector bahan bakar diatur secara elektronik, namun untuk mempelajarinya lebih jauh mari kita bahas lagi Jika pada mesin berbahan bakar bensin ada istilah karburator dan injeksi / EFI Electronic Control Injection , maka pada sistem bahan bakar mesin diesel ada istilah diesel konvensional dan common rail, contoh dari mesin diesel konvensional adalah mesin diesel pada traktor sawah, mesin diesel industri atau mesin diesel pada kendaraan diesel generasi lama seperti bus lama atau truck lama Mesin Traktor Mitsubishi l300 Sedangkan untuk kendaraan yang menggunakan mesin diesel common rail contohnya adalah kendaraan diesel generasi baru, contoh yang mudah dijumpai di sekitar kita adalah mitsubishi triton, pajero sport dll Mitsubishi Triton Mitsubishi Pajero Sport Sebagai bahan wawasan saja, ada beberapa pabrikan yang mengeluarkan merk mobil dengan 2 varian jenis mesin, contoh saja toyota innova dan suzuki ertiga, 2 merk mobil tersebut ada yang bermesin besin dan ada juga yang bermesin diesel, tentu mesin diesel yang digunakan adalah mesin diesel yang common rail, bukan yang konvensional Kelebihan dan Kekurangan Mesin Diesel Common Rail Adapun kelebihan mesin diesel dengan teknologi common rail antara lain Konsumsi bahan bakar yang lebih irit karena penentuan jumlah injeksi bahan bakar dikontrol secara elektronik oleh ECU Computer Suara mesin lebih halus karena penentuan timing injeksi juga dikontrol secara elektronik / komputerisasi Lebih ramah lingkuangan karena campuran bahan bakar yang tepat, sehingga bahan bakar yang tidak terbakar dapat diminimalisir Lebih bertenaga karena campuran bahan bakar dan udara tepat Akselerasi lebih responsif karena pengaturan bahan bakar juga dikontrol secara elektronik / komputerisasi Sedangkan Kekurangan mesin diesel dengan teknologi common rail antara lain Biaya perbaikan yang lebih mahal Biaya pembuatan lebih mahal yang mengakibatkan kendaraan dengan mesin diesel common rail mempunyai harga jual lebih mahal Jika terjadi kerusakan perlu ilmu yang memadahi untuk memperbaiki tidak semua bengkel diesel dapat memperbaiki mesin diesel dengan teknologi common rail Prinsip Kerja Sederhana Mesin Diesel Common Rail Pada mesin diesel konvensional bahan bakar akan keluar dari injektor dan masuk ke ruang bakar ketika injektor membuka, injektor membuka karena ada tekanan dari pompa bahan bakar dan menutup jika tidak ada tekanan Nah, pada mesin diesel common rail, pompa bahan bakar akan menekan bahan bakar secara terus menerus selama mesin hidup, Injector / nozzle akan membuka ketika injector mendapat sinyal berupa arus listrik dari ECU / Otak dari sistim common rail. Pada mesin diesel common rail, jumlah bahan bakar dan kapan bahan bakar di injeksikan ditentukan oleh ECU secara komputerisasi berdarkan beberapa data dari sensor seperti suhu mesin, bukaan pedal gas, kecepatan / RPM mesin dll Setelah sebelumnya kita belajar tentang prinsip dasar kerja mesin diesel Common Rail, Kali ini kita akan membahas komponen berserta fungsinya secara lebih mendalam Komponen Sistem bahan bakar diesel common rail Untuk mempermudah kita dalam mempelajarinya, kita akan mengkelompokkan setiap komponen ke dalam 3 sistem yang ada pada common rail, yaitu Sistem bahan bakar, Sistem kontrol elektronik, dan Sistem induksi udara Komponen Bagian Sistem Bahan Bakar Pada intinya sistem ini berfungsi untuk menyalurkan bahan bakar dari tanki bahan bakar sampai ke dalam ruang bakar, pada pembahasan sistem diesel konvensional kita ketahui bahwa untuk memasukan / menginjeksikan bahan bakar ke dalam ruang bakar diperlukan tekanan yang sangat tinggi agar bahan bakar dapat melawan tekanan kompressi sehingga masuk ke dalam ruang bakar. Untuk lebih jelasnya mari kita lihat skema aliran bahan bakar pada gambar dibawah ini, cari dimana letak tanki bahan bakar dan lihat anak panah yang menunjukan aliran bahan bakarnya Berdasarkan gambar diatas, secara berurutan bahan bakar melewati komponen berikut ini Tank Bahan Bakar Di dalam tanki inilah pengguna kendaraan menyimpan bahan bakar Pre Filter Pre filter berfunsi untuk menyaring kotoran agar kotoran tidak ikut terhisap oleh supply pump Supply pump Supply pump berfungsi untuk mengalirkan bahan bakar dari tangki sampai ke high pressure pump, berbeda dengan mesin diesel konvensional, pada mesin diesel common rail ini supply pump bekerja secara elektrik mirip seperti pompa bahan bakar pada sepeda motor / mobil injeksi bermesin bensin Low Pressure Fuel line selang bakar bakar tekanan rendah Low Pressure Fuel line / selang bahan bakar berfungsi untuk menghubungkan aliran bahan bakar dari / ke masing – masing komponen Fuel Filter & Water sedimenter Fuel filter berfungsi untuk menyaring bahan bakar yang akan dialirkan ke high pressure pump. Fuel filter mempunyai fungsi yang hampir sama dengan pre filter, namun Fuel filter ini mempunyai ukuran lubang penyaring yang lebih kecil daripada pre filter, sehingga fungsi dari fuel filter ini adalah untuk menyaring bahan bakar dari kotoran yang berukuran dalam fuel filter ini bahan bakar juga dipisahkan dengan air berdasarkan masa jenisnya High Pressure Pump High pressure pump berfungsi untuk menaikan tekanan bahan bakar menjadi tekanan tinggi sehingga nantinya bahan bakar dapat diinjeksikan ke dalam ruang bakar oleh nozzle, Pompa bahan bakar tekanan tinggi ini bekerja / memompa bahan bakar secara terus menerus selama mesin berputar High Pressure Fuel Line Selang Bahan Bahan tekanan tinggi High pressure fuel line / selang bahan bakar tekanan tinggi berfunsi untuk menghubungkan bahan bakar dari high pressure fuel line ke common rail Common rail Common rail ini berfungsi untuk menyalurkan bahan bakar dari selang bahan bakar tekanan tinggi ke masing – masing injector Injector / Nozzle Injector / Nozzle berfungsi untuk menginjeksikan bahan bakar ke dalam ruang bakar dalam bentuk kabut, Bagaimana injector bekerja? Injector akan bekerja membuka saat mendapatkan perintah dari ECU Engine Control Unit. Perintah tersebut berupa sinyal listrik ON/OFF Fuel Pressure Limiter valve katup pembatas tekanan bahan bakar Fuel Pressure limiter berfungsi untuk membatasi tekanan bahan bakar di dalam common rail dengan cara mengalirkan sebagaian bahan bakar di common rail ke saluran bahan bakar tekanan rendah. Apa yang dimaksut membatasi tekanan? Mari kita cermati analogi berikut. Saat kendaraan dipacu dengan kecepatan tinggI Putaran mesin tinggi, kemudian pedal gas dilepas secara tiba – tiba deselerasi maka pompa bahan bakar akan terus memompa bahan bakar padahal pada saat deselerasi injector tidak membuka. Maka apa yang akan terjadi? Tentu tekanan bahan bakar akan sangat tinggi sehingga akan merusak komponen yang ada. Agar hal itu tidak terjadi maka dipasang fuel pressure limiter untuk “membocorkan” bahan bakar ke saluran bahan bakar tekanan rendah saat tekanan bahan bakar di common rail terlalu tinggi Komponen Sistem Kontrol Elektronik Pada pembahasan dasar kerja sistem bahan bakar mesin diesel common rail sudah disinggung bahwa common rails pada mesin diesel mempunyai prinsip kerja hampir sama dengan sistem Injeksi / EFI pada mesin bensin. Pada sistem common rail juga terdapat berbagai sensor, actuator dan ECU ECU Electronic Control Unit ECU berfungsi sebagai otak yang memproses seberapa banyak bahan bakar di injeksikan dan kapan bahan bakar di injeksikan berdasarkan beberapa informasi dari berbagai sensor CKP Crankshaft Position Sensor Berfungsi untuk mengetahui posisi poros engkol, dari data posisi poros engkol ini nantinya dapat diketahui posisi piston sedang berada di Titik Mati atas / Titik Mati bawah, dari sensor ini juga dapat diketahui berapa RPM / Putarabn mesin tiap menitnya, semakin tinggi putaran mesin maka jumlah bahan bakar yang dibutuhkan juga semakin banyak CMP Camshaft Position Sensor Berfungsi untuk mengetahui posisi camshaft / noken as, dari data sensor ini dapat diketuahui langkah Hisap, Kompressi, Usaha, Buang apa yang sedang bekerja pada masing – masing silider Fuel Pressure Sensor Sensor ini berfungsi untuk mengetahui besar tekanan bahan bakar di common rails, APP Sensor Sensor pedal gas Berfungsi untuk mengetahui seberapa dalam pengemudi menginjak pedal gas WTS / Water coolant temperature sensor Berfungsi untuk mendeteksi suhu mesin didapatkan dari suhu air pendingin / air radiator IAT Intake Air Temperature / Sensor suhu udara masuk Berfunsi untuk mengetahui suhu udara yang masuk ke mesin MAF Mass Air Flow Sensor / Sensor jumlah udara masuk Berfungsi untuk mengetahui jumlah udara yang masuk ke dalam mesin Sekian dulu postingan kali ini, doakan dapat menyempurnakannya di lain waktu, semoga bermanfaat, Wassalamu’alaikum
Bicara soal mobil diesel, tentu memiliki sistem kelistrikan yang berbeda dengan mobil bensin. Sistem kelistrikan mobil diesel merupakan rangkaian energi listrik yang dibutuhkan untuk menjalankan berbagai fungsi pada mobil dengan mesin diesel. Jika disegmentasikan, mobil diesel terdiri dari dua tipe yaitu konvensional dan common rail.
Common Rail System adalah sebuah sistem injeksi bahan bakar yang digunakan pada mesin diesel saat ini. Meskipun teknologi Common Rail System ini sudah lama, namun karena kebutuhan akan tenaga mesin yang lebih besar dengan emisi gas buang yang lebih ramah lingkungan, maka Common Rail mengalami perkembangan yang cukup signifikan hingga menjadi tren teknologi mobil dengan mesin diesel saat ini. Common Rail System pada mesin diesel bisa dikatakan serupa dengan Electronic Fuel injection System pada mesin bensin. Prinsip kerja nya pun juga sama yaitu melakukan injeksi bahan bakar kedalam mesin dengan kontrol secara elektronik. Ini artinya, mesin diesel yang menggunakan teknologi Common Rail System juga sudah memakai Engine Control Unit ECU yang tak lain adalah komputer mesin guna mengatur sistem bahan bakarnya. Komponen Common Rail System Secara garis besar, ada 5 komponen utama pada Common Rail System yaitu ECU, Sensor, High pressure supply pump, Fuel rail, dan injektor. Berikut penjelasan masing-masing komponen pada Common Rail System. 1. Engine Control Unit ECU Engine Control Unit pada Common Rail System berfungsi untuk membaca data dari sensor kemudian menganalisanya, lalu memerintahkan aktuator mis injektor, Suction Control Valve,EGR,dll untuk bekerja sesuai dengan kebutuhan mesin agar output yang dihasilkan selalu optimal dan efisien. 2. Sensor Sensor yang ada pada Common Rail System ini juga banyak jumlahnya, mirip dengan EFI system. Sensor berfungsi untuk mendeteksi dan mengukur nilai-nilai fisik yang terjadi di mesin untuk kemudian diubah menjadi nilai listrik yang akan digunakan oleh ECU sebagai data masukan input tentang kondisi terkini yang ada di mesin. Berikut adalah sensor-sensor yang umum ada di Common Rail System Camshaft Position Sensor Crank Angle Position Sensor Engine Coolant Temperatur Sensor Accelerator Pedal Sensor Manifold Absolute Pressure Sensor Barometric Pressure Sensor Air Temperatur Sensor Oxygen Sensor Fuel Temperature Sensor Rail Pressure Sensor Knock Sensor 3. High Pressure Supply Pump High Pressure Supply Pump pada Common Rail System berfungsi untuk menaikkan atau menghasilkan bahan bakar bertekanan tinggi dan mensuplai bahan bakar bertekanan tinggi tersebut ke mesin melalui Fuel Rail dan Injektor. High Pressure Supply Pump dalam proses kerjanya menggunakan putaran mesin untuk menghasilkan tekanan bahan bakar. Bahan bakar bertekanan yang dihasilkan tersebut, kemudian dikirim menuju ke Fuel rail. Pada High Pressure Supply Pump dipasang suction control valve SCV dan fuel temperature sensor FT sensor. 4. Fuel Rail Common Rail Fuel Rail pada Common Rail System merupakan sebuah tempat berbentuk tabung yang berfungsi untuk menampung bahan bakar bertekanan tinggi yang sudah dihasilkan oleh Supply Pump sebelum bahan bakar dialirkan ke injektor untuk kemudian di injeksikan kedalam mesin. Selain menampung bahan bakar, Fuel Rail ini juga berfungsi untuk menjaga tekanan bahan bakar agar selalu tinggi dan tetap konstant sesuai dengan kebutuhan mesin. Oleh karena itu, pada Fuel Rail ini biasanya terdapat Fuel Pressure Limiter yang bertugas untuk mempertahankan tekanan tersebut. Nilai tekanan minimal yang dapat membuka katup pada pressure limiter ini berkisar diatas 220 MPa 32,000 psi, sedangkan jika kurang dari 50 MPa 7,250 psi maka katup akan menutup dengan sendirinya. Untuk membaca tekanan bahan bakar yang ada di dalam Fuel Rail ini, maka pada Fuel Rail juga dipasangkan sebuah sensor yang bernama Fuel Pressure Sensor. Dengan Begitu, maka ECU dapat dengan mudah membaca tekana yang terjadi didlam Fuel Rail. 5. Injector Injector pada Common Rail System memiliki rangkaian solenoid yang di desain khusus agar injector dapat bekerja mengalirkan bahan bakar ke dalam mesin sesuai dengan perintah dari ECU. Artinya, ketika ECU memberikan arus listrik ke injector, maka katup didalam injector akan terbuka dan bahan bakar bertekanan bisa di injeksikan secara langsng kedalam mesin. Dengan begitu, maka Injector pada Common Rail System ini berfungsi untuk menyemprotkan bahan bakar bertekanan tinggi ke dalam ruang bakar mesin dalam bentuk kabut. Injector dihubungkan secara langsung dengan Fuel Rail melalui sebuah pipa. Cara Kerja Common Rail System Perhatikan pada gambar rangkaian Common Rail System dibawah berikut Berikut adalah proses dan cara kerja pada common rail system Bahan bakar solar dari dalam tangki akan dialirkan menuju Fuel Filter untuk disaring Setelah disaring, kemudian solar mengalir masuk kedalam High Pressure Supply Pump Didalam High Pressure Supply Pump, solar dipompa dan ditekan masuk kedalam Fuel Rail secara terus menerus hingga menghasilkan tekanan tinggi yang sesuai dengan kebutuhan mesin Solar bertekanan tinggi juga akan masuk kedalam injector dan sudah dalam posisi standby siap di injeksikan. ECU mesin menerima data-data dari sensor kemudian menganalisa dan memutuskan injector untuk terbuka dengan mengalirkan listrik menuju ke solenoid didalam injector tersebut Ketika Injector terbuka, maka solar bertekanan tinggi akan ter injeksikan kedalam ruang bakar mesin dalam bentuk kabut, untuk kemudian dibakar oleh mesin sehingga mesin dapat bekerja. Baca Juga Perbandingan mesin bensin vs mesin diesel Apa itu turbo, fungsi dan manfaatnya bagi mesin Kelebihan dari Common Rail System Common Rail System menawarkan peningkatan atomisasi injeksi bahan bakar yang lebih baik lagi dibandingkan dengan sistem konvensional. Hal ini akan berimbas pada peningkatan dan penyempurnaan proses pembakaran di dalam mesin, efeknya tenaga mesin akan meningkat. Selain peningkatan tenaga mesin, Common Rail System juga memberikan kerja mesin yang lebih akurat sehingga mampu menurunkan konsumsi bahan bakar dan membuat getaran mesin lebih halus. Hal berikutnya yang bisa didapatkan dari penggunaan Common Rail System pada mesin diesel ini adalah tingkat emisi gas buang yang lebih rendah dan ramah lingkungan Ini berarti Common Rail System bisa menekan polusi udara agar selalu rendah. Kekurangan dari Common Rail System Teknologi yang digunakan pada Common Rail System tergolong canggih sehingga harga komponen untuk penggantian dan perbaikannya pun terbilang cukup mahal. Common Rail System membutuhkan bahan bakar solar yang benar-benar bersih dan berkualitas. Penggunaan bahan bakar solar yang buruk dapat mempercepat kerusakan pada mesin berikut Common Rail nya. Dalam perawatannya, mesin dengan Common Rail System tergolong sulit untuk diperbaiki dan dilakukan di bengkel-bengkel umum, terlebih jika perbaikannya sudah merambat masuk pada ECU dan sistem kontrol elektrisnya.
Sensor pada Diesel common-rail Innova 2015. Pertama – Sensor Pedal Gas. Sensor ini mendeteksi sudut pedal gas pada saat pengemudi tekan. Informasi kemudian sensor kirim ke ECU sebagai data awal pembukaan katup throttle oleh motor pada throttle body. Biasanya jika sensor ini rusak meski pedal gas sudah kita tekan penuh, rpm tidak mau naik.
Posted on 01 Agu 2021 Mesin diesel common rail merupakan inovasi terbaru untuk tipe dengan bahan bakar solar ini. Sistem common rail juga menerapkan skema pengontrol elektronik untuk menentukan berapa banyak jumlah solar yang diinjeksikan ke dalam ruang bakar. Cara kerja mesin diesel memang berbeda dengan mobil bensin, kelebihan mesin diesel terletak pada bahan bakar dan kinerja mesin yang efektif pada komponen mesin diesel. Dengan teknologi ini maka akan lebih efisien, ramah lingkungan, dan tentunya hemat bahan bakar. Lalu, apa saja komponen common rail dan fungsinya? Simak penjelasannya di bawah ini. Mengenal Fungsi Sistem Common Rail Bahan Bakar Cara kerja commn rail hampir sama dengan EFI Electronic Fuel Injection yang fungsi utamanya untuk menyuplai bahan bakar. Berikut ini, ada berbagai komponen sistem common rail dan fungsinya yang akan dijelaskan mulai dari awal solar masuk hingga diinjeksikan ke dalam mesin 1. Tangki Bahan Bakar Dari namanya sudah jelas bahwa tangki bahan bakar menyimpan bahan bakar. Nantinya, bahan bakar dari tangki akan diinjeksikan ke dalam mesin ketika proses pembakaran berlangsung. 2. Electric Supply Pump Pompa bensin elektrik ini berguna untuk menyalurkan bahan bakar ke mesin. Tentunya menggunakan pompa bertekanan tinggi ini. Mau mesin diesel konvensional atau common rail, keduanya sama-sama memiliki pompa elektrik ini. Namun ada perbedaannya juga. Untuk pompa bersifat elektrik, ternyata posisinya ditenggelamkan ke dalam tangki. Di dalamnya terdapat saringan kasar untuk menyaring kotoran dan fuel level gauge yang berguna sebagai pendeteksi volume solar ke dalam tangki. 3. Filter Bahan Bakar Fuel Filter Filter solar terletak pada bagian fuel line. Komponen ini berfungsi untuk menyaring partikel kotoran yang terbawa dari aliran solar kemudian mengendapkan air di sana. Jadi solar yang masuk ke sistem pembakaran jauh lebih besar berkat filter ini. 4. Pompa Bahan Bakar Lalu ada komponen ini yang berguna membangkitkan tekanan bahan bakar solar dari tangki hingga sekitar 160 MPa. Tugasnya memang hanya membangkitkan tekanan saja karena untuk urusan timing telah diatur oleh solenoid yang ada di injector. 5. Fuel Rail Fuel rail yang terletak setelah pompa tekanan tinggi berguna untuk mempertahankan bahan bakar agar bisa tetap dalam tekanan tinggi. 6. Injector Sistem Injeksi Injector berguna untuk menginjeksikan bahan bakar ke dalam mesin. Tentunya dalam bentuk kabutan. Injector dalam sistem common rail sudah didesain secara khusus hingga terdapat solenoid yang bekerja dengan daya listrik. Baca Juga Ini Dia 5 Solusi Mobil Injeksi Tidak Bisa Hidup Fungsi Sistem Komponen Common Rail Kontrol Sekarang masuk ke bagian kedua yang melihat dari sisi kontrol elektrik. Inilah setiap komponen dan fungsinya 1. Sensor Sensor berfungsi untuk mendeteksi kondisi mesin sebagai acuan menghitung nilai aktuator. Jadi sensor bisa menentukan timing dan volume solar yang akan diinjeksikan ke sistem pembakaran. Ada beberapa sensor di dalamnya, yakni MAF & IAT Untuk mendeteksi massa dan suhu udara intake. MAP sensor Untuk mendeteksi kevakuman dalam intake manifold. CKP & CMP sensor Untuk mendeteksi kecepatan mesin untuk menentukan RPM dan timing mesin. Knock sensor Untuk mendeteksi engine knocking dalam mesin. Fuel rail pressure sensor untuk mendeteksi tekanan fuel rail. ECT sensor Untuk mendeteksi suhu mesin melalui air pendingin. App sensor Untuk mendeteksi seberapa dalam pedal gas yang diinjak oleh pengguna. 2. ECM ECM adalah akronim dari Engine Control Module. Biasa disebut juga sebagai ECU, fungsinya adalah prosesor utama mesin untuk melakukan berbagai perhitungan. Khususnya untuk menghitung jumlah bahan bakar yang diinjeksikan ke dalam mesin. 3. Solenoid Actuator Solenoid actuator berguna sebagai penggerak nozzle di dalam injector. Dengan sistem kerja magnet yang ada di dalamnya, maka nozzle bisa terbuka hingga memiliki celah untuk tempat keluarnya Juga 5 Cara Menghilangkan Asap Putih Pada Mobil DieselItulah barisan fungsi komponen common rail dalam mesin diesel. AutoFamily jangan lupa untuk selalu melakukan perawatan mesin diesel secara berkala bersama Auto2000. Kunjungi Auto2000 Digiroom untuk informasi layanan purna jual lebih lengkap. Auto2000 Digiroom Dealer Toyota terbesar di Indonesia yang melayani jaringan jasa penjualan, perawatan, perbaikan dan penyediaan suku cadang Toyota yang tersebar di seluruh Indonesia. Temui kami di Media Sosial
2200bar) menuju ke rail, dan diteruskan ke injektor. Penggerak daripada injektor itu adalah arus listrik, di mana arus tersebut diberikan oleh ECU yang mendapat sinyal dari sensor-sensor yang terdapat pada mesin. Aplikasi oleh pabrikan otomotif. Sistem injeksi rel bersama ini telah membawa revolusi teknologi mesin diesel.
Sensor Sensor Pada Mesin Diesel Common Rail. Sistem common rail juga menerapkan skema pengontrol elektronik untuk menentukan berapa banyak jumlah solar yang diinjeksikan ke dalam ruang bakar. Cara kerja commn rail hampir sama dengan EFI Electronic Fuel Injection yang fungsi utamanya untuk menyuplai bahan bakar. Berikut ini, ada berbagai komponen sistem common rail dan fungsinya yang akan dijelaskan mulai dari awal solar masuk hingga diinjeksikan ke dalam mesin. Di dalamnya terdapat saringan kasar untuk menyaring kotoran dan fuel level gauge yang berguna sebagai pendeteksi volume solar ke dalam tangki. Komponen ini berfungsi untuk menyaring partikel kotoran yang terbawa dari aliran solar kemudian mengendapkan air di sana. Tugasnya memang hanya membangkitkan tekanan saja karena untuk urusan timing telah diatur oleh solenoid yang ada di injector. Injector dalam sistem common rail sudah didesain secara khusus hingga terdapat solenoid yang bekerja dengan daya listrik. Dengan sistem kerja magnet yang ada di dalamnya, maka nozzle bisa terbuka hingga memiliki celah untuk tempat keluarnya solar. Mengenal Common Rail System Mesin Diesel Common Rail System menawarkan peningkatan atomisasi injeksi bahan bakar yang lebih baik lagi dibandingkan dengan sistem konvensional. Hal berikutnya yang bisa didapatkan dari penggunaan Common Rail System pada mesin diesel ini adalah tingkat emisi gas buang yang lebih rendah dan ramah lingkungan Ini berarti Common Rail System bisa menekan polusi udara agar selalu rendah. Teknologi yang digunakan pada Common Rail System tergolong canggih sehingga harga komponen untuk penggantian dan perbaikannya pun terbilang cukup mahal. Penggunaan bahan bakar solar yang buruk dapat mempercepat kerusakan pada mesin berikut Common Rail nya. Common Rail System adalah sebuah sistem injeksi bahan bakar yang digunakan pada mesin diesel saat ini. Prinsip kerja nya pun juga sama yaitu melakukan injeksi bahan bakar kedalam mesin dengan kontrol secara artinya, mesin diesel yang menggunakan teknologi Common Rail System juga sudah memakai Engine Control Unit ECU yang tak lain adalah komputer mesin guna mengatur sistem bahan garis besar, ada 5 komponen utama pada Common Rail System yaitu ECU, Sensor, High pressure supply pump, Fuel rail, dan injektor. Berikut penjelasan masing-masing komponen pada Common Rail Control Unit pada Common Rail System berfungsi untuk membaca data dari sensor kemudian menganalisanya, lalu memerintahkan aktuator mis injektor, Suction Control Valve,EGR,dll untuk bekerja sesuai dengan kebutuhan mesin agar output yang dihasilkan selalu optimal dan yang ada pada Common Rail System ini juga banyak jumlahnya, mirip dengan EFI system. Sensor berfungsi untuk mendeteksi dan mengukur nilai-nilai fisik yang terjadi di mesin untuk kemudian diubah menjadi nilai listrik yang akan digunakan oleh ECU sebagai data masukan input tentang kondisi terkini yang ada di Pressure Supply Pump pada Common Rail System berfungsi untuk menaikkan atau menghasilkan bahan bakar bertekanan tinggi dan mensuplai bahan bakar bertekanan tinggi tersebut ke mesin melalui Fuel Rail dan Pressure Supply Pump dalam proses kerjanya menggunakan putaran mesin untuk menghasilkan tekanan bahan bakar. Pada High Pressure Supply Pump dipasang suction control valve SCV dan fuel temperature sensor FT sensor.Fuel Rail pada Common Rail System merupakan sebuah tempat berbentuk tabung yang berfungsi untuk menampung bahan bakar bertekanan tinggi yang sudah dihasilkan oleh Supply Pump sebelum bahan bakar dialirkan ke injektor untuk kemudian di injeksikan kedalam menampung bahan bakar, Fuel Rail ini juga berfungsi untuk menjaga tekanan bahan bakar agar selalu tinggi dan tetap konstant sesuai dengan kebutuhan mesin. Ini 9 Sensor Penting Di Sistem Bahan Bakar Injeksi Di Mesin Mobil pasokan bahan bakar elektronik alias electronic fuel injection EFI didukung beberapa sensor. Sensor-sensor ini bertugas memberi data kepada ECU Electronic Control Unit untuk diolah sebelum menentukan debit bahan bakar yang harus disemprotkan ke ruang bakar via injektor. Semakin banyak sensor, semakin baik efsiensi mesin yang dihasilkan. Berikut sebagian sensor-sensor yang terdapat di dalam sistem injeksi mesin mobil. BACA JUGA Kampas Rem Lepas Karena Rem Parkir Aktif Terlalu Lama, Ini Solusinya. Throttle Position Sensor TPS. Sensor ini berfungsi untuk memberikan data mengenai sudut bukaan throttle. Semakin besar bukaan, semakin banyak pula udara yang masuk, sehingga debit bahan bakar pun perlu disesuaikan. Air Flow Meter AFM/Manifold Air Pressure MAP. Pengertian, Komponen dan Cara Kerja Diesel Common Rail Suara mesin lebih halus karena penentuan timing injeksi juga dikontrol secara elektronik / komputerisasi. Nah, pada mesin diesel common rail, pompa bahan bakar akan menekan bahan bakar secara terus menerus selama mesin hidup, Injector / nozzle akan membuka ketika injector mendapat sinyal berupa arus listrik dari ECU / Otak dari sistim common rail. Fuel filter berfungsi untuk menyaring bahan bakar yang akan dialirkan ke high pressure pump. Injector akan bekerja membuka saat mendapatkan perintah dari ECU Engine Control Unit. Perintah tersebut berupa sinyal listrik ON/OFF Fuel Pressure Limiter valve katup pembatas tekanan bahan bakar. Saat kendaraan dipacu dengan kecepatan tinggI Putaran mesin tinggi, kemudian pedal gas dilepas secara tiba – tiba deselerasi maka pompa bahan bakar akan terus memompa bahan bakar padahal pada saat deselerasi injector tidak membuka. ECU berfungsi sebagai otak yang memproses seberapa banyak bahan bakar di injeksikan dan kapan bahan bakar di injeksikan berdasarkan beberapa informasi dari berbagai sensor CKP Crankshaft Position Sensor. Berfungsi untuk mengetahui posisi poros engkol, dari data posisi poros engkol ini nantinya dapat diketahui posisi piston sedang berada di Titik Mati atas / Titik Mati bawah, dari sensor ini juga dapat diketahui berapa RPM / Putarabn mesin tiap menitnya, semakin tinggi putaran mesin maka jumlah bahan bakar yang dibutuhkan juga semakin banyak CMP Camshaft Position Sensor. Berfungsi untuk mengetahui seberapa dalam pengemudi menginjak pedal gas WTS / Water coolant temperature sensor. Sekian dulu postingan kali ini, doakan dapat menyempurnakannya di lain waktu, semoga bermanfaat, Wassalamu’alaikum.
ApaBeda — February 26, 2023 in Suplemen • add comment. Perbedaan Mesin Diesel Konvensional Dan Common Rail – Artikel ini memberikan ikhtisar sederhana tentang cara kerja dan pengoperasian sistem bahan bakar common rail. Informasi tersebut berasal dari beberapa sumber, dikumpulkan dan dirangkum untuk kejelasan dan mungkin kurang lebih
Common Rail Adalah – Mesin diesel kekinian memakai common rail. Common rail ini adalah versi canggih teknologi pada mesin diesel. Lalu yang dimaksud common rail adalah? Istilah dari common rail berasal dari proses pendistribusian bahan bakar ke injektor memakai rail lajur yang digunakan bersama. Bahan bakar disalurkan lewat fuel rail dan terbagi ke setiap injektor yang tersambung dengan ruangan bakar di dalam silinder. Dengan kata lain pengontrolan sudah dilakukan menggunakan EDC. Untuk lebih jelasnya terkait common rail adalah baik fungsi, komponen, dan cara kerja akan diulas pada artikel berikut ini. Common rail adalah satu proses injeksi atau mekanisme bahan bakar yang dipakai pada mobil diesel. Konsep kerjanya serupa dengan elektronik fuel injection atau EFI pada mobil bensin. Mekanisme common rail terdiri dari beberapa komponen seperti fuel tank untuk simpan bahan bakar, filter bahan bakar fuel filter, suplai pump, high pressure pump, high pressure akimulator, injektor, katup pengontrol penekanan, sensor-sensor, dan elektronik driver kontrol EDC. Semua komponen itu bekerja dengan kolaborasi supaya common rail bisa penuhi keperluan bahan bakar dan proses kerja mesin diesel. Dengan demikian, pembakaran bahan bakar dapat terus terjadi dan mobil juga dapat berjalan mulus. Fungsi Common Rail Fungsi khusus mekanisme cara kerja common rail pada mobil diesel adalah untuk pastikan supaya injeksi bahan bakar dapat terus jalan. Selain itu, ada pula beberapa fungsi lain common rail adalah 1. Memasok Bahan Bakar Mesin mobil membutuhkan bahan bakar supaya bisa dioperasionalkan. Common rail berikut yang bekerja untuk memasok bahan bakar untuk mesin. Saat Anda isi bahan bakar, common rail akan menyimpan dalam fuel tank. Saat diperlukan, common rail akan ambil bahan bakar yang disimpan dan memprosesnya lewat proses pembakaran bahan bakar. 2. Memberi Penekanan pada Bahan Bakar Bahan bakar yang ada dalam fuel tank tidak dapat diinjeksikan demikian saja. Supaya bisa dipakai, bahan bakar membutuhkan penekanan dengan jumlah tertentu. Common rail lewat high pressure pump memberi penekanan pada bahan bakar agar capai high pressure akimulator. Dengan penekanan dari common rail, bahan bakar juga dapat dipakai di ruangan bakar. 3. Membagikan Bahan Bakar Tidak hanya fungsi diatas melainkan cara kerja common rail meliputi distribusi bahan bakar. Bahan bakar yang sudah dikasih penekanan harus diteruskan pada silinder-silinder mesin supaya mobil dapat terus jalan. Common rail membagikan bahan bakar bertekanan ini lewat pipa rail. 4. Atur Timing Injeksi Bahan Bakar Injeksi bahan bakar tidak dapat dilaksanakan secara sembarangan, harus dengan timing dan durasi waktu yang akurat. Supaya hal itu bisa terjadi, karena itu common rail diperlengkapi dengan EDC. Karena EDC, common rail dapat atur timing injeksi bahan bakar supaya sesuai cara kerja masing-masing silinder mesin mobil. Cara kerja common rail pada mobil diesel adalah dengan melakukan proses penekanan pada bahan bakar untuk selanjutnya diteruskan ke ruangan bakar. Semua prosesnya ditata oleh EDC supaya sesuai cara kerja silinder mesin. Cara Kerja Common Rail Saat ini masuk pada ulasan khusus berkenaan cara kerja common rail. Bila dibanding, sebetulnya cara kerja common rail dengan EFI pada mobil bensin cukup serupa. Ke-2 nya berperan untuk menginjeksikan bahan bakar diesel secara automatis pada mesin. Sebelumnya, bahan bakar yang diletakkan dalam fuel tank disedot oleh high pressure pump. Penekanan bahan bakar naik sampai capai high pressure akimulator atau pipa rail saat melewati high pressure pump. EDC selanjutnya atur supaya timing dan durasi waktu injeksi bahan bakar masih tetap sesuai keperluan mesin, kurang dan tidak kurang Baru kemudian bahan bakar dibakar di di dalam ruangan bakar. Dengan pembakaran ini, mesin mobil diesel dapat terus meluncur. Kebalikannya, bila mekanisme injeksi bahan bakar alami masalah, pembakaran juga tidak jalan normal. Mengakibatkan, mobil akan jalan tersendat-sendat atau bahkan juga berhenti. Diatas terkait ulasan mengenai common rail adalah baik fungsi, komponen, dan cara kerja. Semoga dapat menambah wawasan pengetahuan.
Pembaca juga mencari: vvti vs vtec, vtec vs vvti, beda avanza vvt-i dan non vvt-i, perbedaan idsi dan vtec, perbedaan vtec dan idsi, dohc vs vvti, teknologi yang digunakan, teknologi mesin terbaru, teknologi common rail pada mesin diesel. >>> Kenali banyak hal dalam dunia otomotif lewat artikel-artikel kami hanya di situs Cintamobil.com
Makalah Mesin Diesel Common Rail Teknologi ini sebetulnya telah dikenal sejak satu abad silam, yang digunakan pada mesin lokomotif dan kapal selam. Hanya saja common rail di masa itu masih menggunakan sistem mekanis dalam membuka katup injektor. Common Rail modern, yang berbasis elektronik kemudian dkembangkan pertama kali pada tahun 1960-an oleh ilmuwan asal Swiss Robert Huber, yang kemudian dikembangkan lebih jauh lagi oleh Dr. Marco Ganser. Pada tahun 1990-an, Magneti Marelli, Centro Ricerche Fiat dan Elasis berkolaborasi membuat prototipe Common rail. Robert Bosch Gmbh, kemudian membeli paten prototipe tersebut dari Fiat Group untuk dirpoduksi massal. Mobil penumpang pertama yang mengadopsi Common Rail adalah Alfa Romeo 156 pada 1997. Namun, penggunaan Common rail modern secara massal sebetulnya dilakukan di Jepang pada tahun 1995. Hanya saja kendaraan yang memakai teknologi tersebut adalah truk, bukan mobil penumpang. Pengembangan di Jepang dilakukan oleh Dr. Shohei Itoh dan Masahiko Miyaki. Dua insinyur yang bekerja untuk Denso Corporation itu mengembangkan Common Rail untuk kendaraan berat. Pada Tahun 1995, Common Rail buatan Denso diaplikasikan pada truk Hino. Injeksi rel bersama atau dalam bahasa Inggris disebut dengan common-rail injection adalah salah satu metode injeksi bahan bakar ke dalam ruang bakar dengan sistem penghasil tekanan ditempatkan terpisah dari injektor itu sendiri.[1] Dalam injeksi rel bersama diperlukan suatu penampung tekanan tinggi yang terdiri dari rel dan jalur bahan bakar tekanan tinggi menuju nosel.[1] Tekanan injeksi dapat diatur terpisah dari putaran mesin dan kuantitas bahan bakar yang terinjeksikan dapat diatur menurut batasan tertentu.[1] Tekanan di dalam penampung dapat mencapai bar dan dialirkan melalui pipa tegar menuju injektor.[2] Sistem injeksi rel bersama umum digunakan untuk efisiensi bahan bakar yang lebih baik dan pengurangan emisi mesin diesel.[3] Hasil akhir dari penggunaan sistem ini adalah pembakaran yang optimal dalam semua rentang beban.[3] Keuntungan penggunaan Common Rail 1. Sistem common rail menawarkan peningkatan atomisasi bahan bakar, sehingga meningkatkan pengapian dan pembakaran dalam mesin 2. Sistem common rail juga memberikan peningkatan kinerja, menurunkan konsumsi bahan bakar, dan membuat getaran mesin lebih halus 3. Waktu pembakaran yang lebih sempurna, sehingga menghasilkan tenaga mesin yang jauh lebih baik. Kelemahan dari sistem injeksi rel bersama adalah tekanan kerja yang sangat tinggi menyebabkan ketegangan material yang tinggi.[3]. Implikasi dari hal ini adalah risiko kebakaran dan ledakan yang tinggi bila terjadi kebocoran sehingga perlu penempatan yang hati-hati dari sistem injeksi.[3] Sistem pada common rail terbagi atas sumber 1. Electric feed pump Tidak semua kendaraan menggunakan sistem pompa bahan bakar elektrik – Fungsi utamanya adalah memberikan asupan bahan bakar pompa utama yang mampu memberikan tekanan sangat tinggi ke "Rail" 2. Filter – Memiliki fungsi yang sangat penting sekali untuk menyaring bahan bakar sebelum memasuki pompa dan selanjutnya dikirimkan ke Rail dan berakhir di injektor. Injektor ini memiliki tingkat kerapatan yang sangat kecil dan presisi, sehingga adanya partikel kotoran pada bahan bakar akan menyebabkan injektor mampet 3. Overflow valve – Klep yang mengatur kelebihan bahan bakar dengan tekanan tinggi untuk dapat kembali ke tangki utama bahan bakar 4. Return manifold – Mengontrol bahan bakar kembali ke ke tangki utama bahan bakar 5. High Pressure pump – Pompa bahan bakar dengan tekanan sangat tinggi ini merupakan "jantung" dari sistem Common Rail Injection. Ini adalah alat yang dapat meningkatkan pasokan bahan bakar sehingga memiliki tekanan yang sangat tinggi. – Saat mesin dalam keadaan hidup, pompa bahan bakar ini dapat menghasilkan tekanan lebih dari BAR – Bandingkan tekanan pada common rail ini dengan tekanan pada ban kendaraan pada umumnya yang hanya memiliki tekanan sekitar 2,5 sampai 3,5 BAR! 6. High pressure control valve Tidak semua kendaraan menggunakan sistem pompa bahan bakar elektrik – . Fungsi utamanya adalah mengkontrol tekanan didalam pompa High Pressure pump. Kontrol ini dilakukan oleh ECU / ECM 7. Rail pressure sensor – memonitor tekanan pada sistem Rail 8. Rail – ini adalah terminology common rail’ dimana bahan bakar dari pompa disalurkan dan disimpan menunggu waktu bukaan injektor yang dikontrol oleh ECU / ECM untuk selanjutnya disemprotkan ke ruang pembakaran 9. Injectors – Injectors pada sistem common rail dikontrol oleh ECU / ECM. Penggunaan injector yang berkualitas dengan presisi yang sangat tinggi akan menentukan tingkat pengkabutan bahan bakar sehingga menjadi butiran yang sangat halus dan sempurna 10. ECU / ECM – Engine Control Unit yang mengatur waktu buka / tutup injektor, serta lamanya waktu buka injektor. Sistem elekronik komputer ini saling tersambung dengan berbagai perangkat dan sensor lainnya kecepatan mesin, tekanan turbo, beban mesin, dll sehingga akan menentukan berbagai faktor lainnya demi memberikan pasokan bahan bakar yang tepat waktu dengan jumlah yang sesuai. Cara Kerja Diatas adalah common-rail ECU merupakan penggerak utama dari mesin injektor rail bersama. Pada mesin ini, minyak solardi pompa keluar dari tangki oleh pompa bertekanan rendah menuju saringan, dari saringan solar bergerak menuju pompa dengan tekanan tinggi 1600-2200bar menuju ke rail, dan diteruskan ke injektor. Penggerak daripada injektor itu adalah arus listrik, dimana arus tersebut diberikan oleh ECU yang mendapat sinyal dari sensor-sensor yang terdapat pada mesin. Aplikasi Common Rail Penggunaan Direct Injection Electronic Commonrail Common Rail pada kendaraan bermesin diesel semakin banyak kita temui beberapa tahun belakangan ini. SUV dan kendaraan 4x4 terbaru di Indonesia saat ini rata-rata tersedia dalam versi diesel dengan menerapkan teknologi Common Rail. Sebut saja Toyota Hilux dan Fortuner, Mitsubishi Triton dan Pajero Sport, Ford Ranger dan Everest, Isuzu D-Max, Nissan Frontier, Mazda BT50, dan masih banyak lagi. Berikut beberapa contoh-contoh pengaplikasian common rail pada dunia automotif; BMW Mesin D digunakan juga di Land Rover Freelander TD4 Cummins dan Scania AB XPI Developed under joint venture Cummins CCR PompaCummins dengan injektor Bosch Daimler CDI di Chrysler Jeep dinamakan CRD Fiat Group Fiat, Alfa Romeo dan Lancia JTD juga dinamai MultiJet, JTDm, Ecotec CDTi, TiD, TTiD , DDiS, Quadra-Jet Ford Motor Company TDCi Duratorq dan Powerstroke General Motors Opel/Vauxhall CDTi diproduksi oleh Fiat, Isuzu dan GM Daewoo serta model awal DTi General Motors Daewoo/Chevrolet VCDi lisensi dari VM Motori; juga diberi merek Ecotec CDTi Honda i-CTDi Hyundai-Kia CRDi IKCO EFD Isuzu iTEQ Komatsu Tier3, Tier4, 4D95 and higher - HPCR seri mesin Diesel. Mahindra CRDe Mazda MZR-CD MZ-CD, MZ-CD diproduksi denga joint ventura dengan Ford/PSA Peugeot Citroën serta model awal DiTD Mitsubishi DI-D belakangan dikembangkan di Mesin 4N1 Nissan dCi, Infiniti menggunakan mesin dCi, tapi tidak diberi merek dCi. Proton SCDi PSA Peugeot Citroën HDI atau HDi HDI, HDI, HDI dan V6 HDI dikembangkan secara joint ventura dengan Ford Renault dCi generasi sebelumnya dTi pref=2&pli=1
EeYr0. mjq4v2frw5.pages.dev/529mjq4v2frw5.pages.dev/493mjq4v2frw5.pages.dev/21mjq4v2frw5.pages.dev/827mjq4v2frw5.pages.dev/780mjq4v2frw5.pages.dev/332mjq4v2frw5.pages.dev/245mjq4v2frw5.pages.dev/247mjq4v2frw5.pages.dev/574mjq4v2frw5.pages.dev/967mjq4v2frw5.pages.dev/162mjq4v2frw5.pages.dev/858mjq4v2frw5.pages.dev/195mjq4v2frw5.pages.dev/974mjq4v2frw5.pages.dev/189
sensor sensor pada mesin diesel common rail